
Survei yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) menyebutkan, COVID-19 telah mengganggu layanan kesehatan di 92 persen dari 129 negara di Dunia.
Beberapa layanan mendasar yang mengalami gangguan adalah layanan vaksinasi sampai dengan pengobatan penyakit AIDS.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan saat varian Omicron menyebar di seluruh dunia dan menyebabkan hampir seluruh rumah sakit rujukan terisi penuh.
Sebelumnya, survei serupa juga telah dilakukan WHO di awal 2021 lalu. Namun, ternyata tidak terjadi perubahan yang menjurus kepada perbaikan layanan.

“Survei, yang dilakukan pada November-Desember 2021, menunjukkan layanan berdampak parah dengan sedikit atau tidak ada peningkatan dari survei sebelumnya,” kata WHO dalam sebuah pernyataan kepada wartawan dikutip dari Reuters, Selasa (8/2).
WHO menambahkan, Omicron menyebabkan layanan perawatan darurat seperti ambulans dan perawatan di unit gawat darurat di 36 persen negara memburuk. Angka ini meningkat 7 persen dari laporan tahun lalu.
Tidak hanya itu, terdapat sebanyak 59 negara mengalami gangguan terhadap operasi elektif seperti bedah penggantian pinggul dan lutut dalam survei tersebut.
WHO kemudian meminta seluruh unit layanan kesehatan di dunia untuk fokus dan tidak mengabaikan pasien dengan penyakit selain corona.
“Hasil survei ini menyoroti pentingnya tindakan segera untuk mengatasi tantangan utama sistem kesehatan, memulihkan layanan, dan mengurangi dampak pandemi COVID-19,” jelas WHO.
Source : www.kumparan.com