MAMUJU TENGAH – Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni menegaskan pembangunan bendungan Budong-Budong harus tetap berlanjut.
Hal ini disampaikannya saat ditemui titik as pembangunan bendungan Dusun Batu Papan Desa Salulekbo Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah, Selasa (30/5/2023).
Aras Tammauni hadir melakukan mediasi dengan warga yang terdampak pembangunan Budong-Budong
Dimana, hari ini, Selasa (30/5/2023) tepat dua pekan aktivitas pembanguan dihentikan oleh warga yang terhabung dalam Forum Masyarakat Salulekbo Jilid II.
Sebelumnya Forum Masyarakat Jilid II ini telah melakukan aksi pemboikotan segala aktivitas pembangunan bendungan, Senin (15/5/2023) lalu.
“Pekerjaannya harus dilanjut, Tidak bisa tidak dilanjut, karena ini proyek nasional, ” Tegas Aras.
Kata ia, sesuai hasil kesepakatan dengan warga, aktivitas pembangunan kembali dibuka.
“Kesepakatan tadi dibuka dulu untuk sementara waktu, jadi pekerjaan kembali berlanjut, ” Tuturnya.
Lanjut ia, hasil pertemuan tadi dengan warga ini tidak ada masalah, inikan masyarakat kita dan mesti diayomi juga.
“Hanya ada kesalahpahaman sedikit sehingga hal ini terjadi, ” Pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Mamuju Tengah, AKBP Amri Yudhy katakan sebanyak 50 personel yang diturunkan untuk pengamanan aksi.
“Kita turunkan sekira 50 personel, tapi pada intinya tujuannya adalah mediasi dan Alhamdulillah masyarakat bisa memahami, karena ini adalah proyek nasional harus tetap berjalan, ” Ujar Kapolres Mamuju Tengah, Amri Yudhy.
Ia berharap, pembangunan bendungan Budong-Budong dapat berjalan lancar tanpa ada masalah.
“Harapannya kedepan, sampai proyek ini selesai tidak ada permasalahan, ” Imbuhnya.
Diketahui sebelumnya warga yang terdampak sempat memboikot segala aktivitas pembangunan bendungan beberapa waktu lalu.
Warga yang mengatasnamakan Forum Perjuangan Salulekbo (FPS) jilid II menuntut kejelasan ganti rugi tanaman.
Mereka meminta kejelasan pola dan metode pembayaran dan penentuan harga tanaman serta perinciannya.(Adhi)